VC Network: Home | VCLabs | VCemptyspace | Contact

Steven Andre Sahardjo




Nama : Steven Andre Sahardjo
Jurusan : Desain Komunikasi Visual
Aktifitas : Freelance DI Artist
Kontak : +62 817 9808 126 / +62 21 92662246
E-mail : morukai13@yahoo.com
Title : Parang Invasion
Objek desain :
a. Airport Sign System (Departure)
b. Airport Sign System (Gate)
c. Transit Ad d. Shopping Trolley
e. LiftTehnik : Digital Imaging
Software : Adobe Photoshop CS
URL : http://morukai.blogspot.com/

Konsep ringkas :

Batik yang digunakan merupakan pengembangan dari motif batik parang yang dahulunya hanya boleh digunakan oleh kerabat kraton maupun raja-raja. Batik parang berasal dari Jawa Tengah tepatnya di Jogjakarta. Batik parang dikenal juga sebagai motif garis miring / geometris, menggambarkan pinggiran tebing dan memiliki kemiringan 45 derajat. Motif ini juga tampak seperti pisau atau parang untuk berperang.

Objek desain pilihan pertama saya yang akan diberi motif batik yaitu papan petunjuk di bandara internasional Indonesia, karena bandara merupakan tempat paling strategis dimana terjadi aktifitas bertemunya banyak orang dari dalam maupun luar negeri yang ingin melakukan perjalanan ke luar kota/pulau/negara. Kesempatan inilah yang memungkinkan turis lokal maupun asing untuk mengenal batik sebagai salah satu kebudayaan Indonesia yang sangat bernilai melalui papan petunjuk ini.

Penerapan selanjutnya saya memilih transitAd pada bus pariwisata. Rencananya akan diterapkan di seluruh bus pariwisata di kota/propinsi yang memiliki akses ke tempat-tempat wisata seperti wisata di candi Borobudur, pantai Parangtritis, Taman Safari, Ancol, Keraton Surakarta, air terjun Cobanrondo, Ubud Bali, dll. Kelebihan penerapan pada bus kota yakni sifat promosi yang bergerak, dan target audience lebih mudah tercapai yaitu para wisatawan lokal dan asing yang berlibur. Dari wisatawan inilah kebudayaan Indonesia akan tersebar dengan cepat dan luas ke daerah asalnya di dalam maupun luar negeri.

Seiring dengan menurunnya rasa cinta masyarakat kota terhadap batik Indonesia, maka penerapan desain batik selanjutnya akan saya tempatkan pada keranjang belanjaan / shopping trolley yang nantinya akan dijadikan standarisasi pada setiap keranjang belanja di pusat2 perbelanjaan di seluruh Indonesia seperti Carrefour, Giant, Hypermart, Hero, Alfa, dll. Belanja merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh masyarakat perkotaan. Inilah yang menjadi salah satu media utama untuk melestarikan kebudayaan batik selama orang melakukan aktifitas belanja.

Desain yang terakhir saya akan menempatkan motif batik di setiap pintu lift, khususnya di perkantoran, mall dan gedung instansi pemerintahan maupun di gedung pusat keramaian lainnya. Media ini sangat efektif bagi para antrian di depan pintu lift karena pada saat itulah orang bisa memperhatikan dengan seksama motif batik yang terpampang dalam waktu yang kadang kala tidak singkat.

Dari berbagai media penerapan motif batik parang yang dipilih, memang berada di tempat-tempat umum yang seharusnya mudah terpublikasi dengan baik sehingga tujuan pelestarian kebudayaan batik Indonesia boleh tercapai oleh masyarakat luas baik masyarakat Indonesia maupun asing.

















1 Comment:

  1. Anonymous said...
    Good Stuff well done bung tepen...
    kayaknya qm pecahkan rekor dsini, alias karya terbanyak yg ngumpul.
    batiknya jg terasa lebih fresh...
    ga terpacu dgn batik yg ada (setau gw seh)....
    aplikasi ke objek juga ide bagus...
    plus rapi..

    seep lah.

    tetep semangat bung tepen!!

Post a Comment